Sunday, November 17, 2013

Watawan Sebagai Kontrol Sosial


Negara Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem demokrasi, ditopang oleh empat pilang demokrasi yaitu eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers. Pilar terakhir ini yang akan kita bahas, Pers merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan demokrasi. Demokrasi akan berkembang dengan baik jika pers juga berkembang dengan baik, melaksanakan secara utuh tugas dan fungsinya yaitu menyampaikan informasi kepada publik agar publik dapat mengambil keputusan dengan baik, serta sebagai verifikator dalam peredaran informasi yang berjalan di masyarakat. “Uni Lubis, pewarta Antv”. Pers pun dalam hal ini berperan sebagai pewarta kepada masyarakat dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara, mengawasi dan mengontrol kinerja pemerintahan. Ada beberapa fungsi pers, yakni memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan melakukan sosial control. Ujung tombak dari misi mulia pers ini adalah wartawan.
Wartawan dan media massa adalah mitra pemerintah dan masyarakat. Pemerintah dapat bekerja sama dengan media massa menyampaikan kepada masyarakat berbagai program kerja dan realisasinya. Wartawan harus professional dalam pemberitaan. Profesionalisme wartawan sangat dituntut, karena wartawan merupakan aktor utama yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi publik melalui informasi. Wartawan mencari sumber berita mereka untuk ditulis dalam laporannya, dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat atau berpihak satu kelompok, wartawan dalam mencari berita sifatnya hampir sama dengan murid taman kanak-kanak, yaitu selalu ingin tahu dengan pertanyaan-pertanyaan Apa? Mengapa? Siapa? Kapan? dimana? Dan bagaimana? Lalu mengembangkannya atau yang sering disebut skeptis.
Media massa kini berkembang pesat seiring tuntutan perkembangan zaman, alat pemberitaan kini tidak hanya melalui TV, radio, surat kabar harian, majalah, yang akhirnya muncul pemberitaan seperti melalui media online. Masyarakat sudah sangat mudah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, hanya masyarakat harus bisa memilah-milah berita. Sebab, perusahaan media massa kini sudah banyak yang membuat warta berdasarkan pesanan atau berpihak, tidak menyatakan secara objektif, hal ini khususnya tentang politik. Akhirnya wartawan dalam perusahan pers tersebut harus mengikuti apa yang sudah diatur oleh si pemilik media massa tersebut, yang berimbas pada lunturnya idealism wartawan dalam membuat suatu berita. Kebenaran pewarta ini adalah suatu kebenaran yang dibangun di atas pondasi verifikasi, transparansi dan akurasi informasi.
Dari uraian essai ini kita bisa melihat bahwa pemahaman yang tepat dalam melihat bagaimana selayaknya seorang wartawan yang ideal bisa menjadi alat ukur bagi masyarakat untuk menilai dan mengontrol kinerja pekerja media. Wartawan adalah profesi yang terhormat. Profesi ini menuntut pengetahuan dan keahlian dalam melaksanakan tugasnya sehingga produk yang dihasilkan disebut sebagai produk intelektual, sebab tanpa memiliki pengetahuan dan keahlian tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pers dan jurnalistik, ia tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

No comments:

Post a Comment