Tuesday, May 22, 2018

Nilai Rupiah Melorot Terhadap Dolar

Perekonomian Indonesia hari-hari ini sedang dalam kondisi merosot, nilai mata uang Indonesia turun terhadap dolar.

Mengutip berita Tirto.id Rupiah betah di level Rp14.000 per dolar AS. Pada Jumat (18/5), kurs tengah rupiah atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang tercatat di Bank Indonesia, kurs rupiah menembus level Rp14.107 per dolar AS.

Agus Martowardojo Gubernur Bank Indonesia (BI)  menyatakan dalam berita Tirto.id bahwa tekanan terhadap nilai tukar rupiah itu dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Rencana Bank Sentral AS menaikkan suku bunga hingga empat kali tahun ini juga jadi sentimen yang kuat terhadap pelemahan rupiah. Kalau internal, yang jadi perhatian ialah terkait neraca perdagangan yang defisit $1,6 miliar. Defisit neraca perdagangan memang menjadi momok fundamental perekonomian Indonesia yang terus berulang. Artinya tak ada keseimbangan antara barang yang diimpor dan diekspor. Pada April 2018 impor tercatat $16,09 miliar atau naik 11,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia pada April 2018 mencapai $14,47 miliar. Secara kumulatif periode Januari-April 2018, neraca perdagangan mengalami defisit 1,31 miliar dolar AS.

Hal ini mungkin terjadi karena, pemerintah salah langkah sejak awal tahun 2018 dalam pengambilan kebijakan ekspor dan impor.

Berikut barang-barang yang diimpor oleh Indonesia, mengutip berita CNBC Indonesia ;

5 besar impor barang konsumsi 
  • Daging lembu beku tanpa tulang sebesar US$ 15,1 miliar
  • Susu bubuk sebesar US$ 11,3 juta
  • Beras khusus sebesar US$ 4,7 juta
  • Apel sebesar US$ 4,6 juta
  • Anggur US$ 4 juta

5 besar impor bahan baku penolong

  1. Peralatan helikopter sebesar US$ 143 juta
  2. Kain katun sebesar US$ 133 juta
  3. Kedelai sebesar US$ 97 juta
  4. Peralatan elektronik lainnya US$ 87 juta
  5. Bagian peralatan elektronik US$ 69 juta
5 besar impor barang modal
  1. Laptop sebesar US$ 67 juta
  2. Telepon sebesar US$ 45 juta
  3. Mesin logam US$ 1,2 juta
  4. Penggilingan US$ 300 ribu
  5. Mesin air panas US$ 200 ribu.
Sumer Berita :

Tuesday, April 22, 2014

Menjadi Pembicara Handal dan Tidak Membosankan



Berbicara di depan publik, baik dalam seminar, rapat maupun pidato mungkin bukanlah hal yang mudah tidak semua orang dapat berbicara dengan baik di depan umum. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik sangat dibutuhkan karena begitu banyak informasi yang harus disampaikan kepada orang lain dan persiapan yang merinci sampai pada mempersiapkan busana yang akan anda kenakan saat menjadi pembicara. Berikut cara untuk menjadi pembicara handal dan tidak membosankan ;



Bung Syahrir sedang berpidato
1.  Persiapkan materi-materi pembahasan yang menarik namun jelas dan dapat dimengerti.

2.  Ketika berbicara, fokuslah terhadap materi pembahasan yang telah ditentukan.

3. Saat menjadi pembicara jangan bertele-tele saat mengutarakan materi pembahasan, sebab ini akan membuat audience merasa bingung dan bosan.

4.  Jaga intonasi bicara, jangan berbicara terlalu cepat. Jika intonasi ini terjaga, maka audience  akan mudah dipahami apa yang anda sampaikan.

5.    Buang beberapa kata kebiasaan mengatakan, “Eee…”, “Apa itu”, atau “Anu”, sebaiknya mulai anda hilangkan saat berbicara di muka umum.

6.        Percaya diri dan yakin apa yang ingin anda utarakan, pikirkan, dan anda rasakan.

7.    Gunakan ekspresi wajah dan juga bahasa tubuh saat anda berbicara. Tidak lupa juga lakukan kontak mata pada peserta, Kontak mata dengan audience  adalah faktor penting yang membuat acara berlangsung dua arah.



Pembicara pun harus memperhatikan hal-hal yang terjadi dalam ruangan, berikut beberapa yang wajib pembicara perhatikan ;

·           Perhatikan Lingkungan Sekitar

Jika audience duduk bersandar dengan memanjangkan kedua kaki ke depan, artinya mereka merasa bosan atau tidak tertarik dengan cara penyampain anda. Bila ini terjadi, anda ajak peserta untuk terlibat dengan materi dengan ajukan pertanyaan, atau tawarkan apakah peserta ada yang ingin mengajukan pendapat terkait topik pembahasan.

·           Perhatikan Ekspresi Tubuh Peserta

Dari ekspresi tubuh audience ini kita dapat memahami kondisi seseorang pada diri kita, apakah mereka bosan? Kagum? Bingung? Terinspirasi? Pada apa yang anda bicarakan.

·           Lemparkan lelucon segar di sela-sela presentasi
      Biarkan peserta menghalau rasa kantuk lewat tawa. Sebab, rasa kantuk bisa saja dikarenakan suhu ruangan yang dingin, atau sandaran kursi yang nyaman.

Pustaka:
Kompas 

Tuesday, March 18, 2014

Tips Menghilangkan Rasa Bosan

Manusia kapan saja bisa akan merasakan bosan, pada saat rutinitas yang dilakukan monoton sehari-hari, tanpa ada selingan yang dapat menghibur diri. Rasa bosan jangan dianggap sepele, jika rasa bosan ini kita alami terlalu lama tanpa kita atasi, ini akan menimbulkan efek-efek negatif pada diri kita sendiri. Seseorang pada saat sudah merasa bosan akud, biasanya akan sulit untuk berkonsentrasi, akan mudah emosi, tidak bersemangat, bahkan jika dibiarkan terus menerus akan menimbulkan depresi. Mungkin teman-teman pembaca pernah merasakan hal ini, maka jangan sampai rasa bosan ini mengganggu jalannya aktifitas kita. Berikut beberapa tips ala @arahotlan untuk menghilangkan rasa bosan.
 

·         Tata ulang ruangan

Menata ulang ruangan yang sering anda tempati, agar kita merasa ada diruangan yang baru.


·         Berwisata

Pergilah ketempat yang membuat pikiran anda fresh. Misalnya pergi ke pantai, gunung, bukit, mall, café, apa saja yang menurut anda nyaman.


·         Melakukan ha-hal yang disukai

Lakukan hal-hal yang anda sukai dan membuat anda senang untuk melakukannya, seperti mendengarkan lagu kesukaan sambil bernyanyi-nyanyi, bermain game, menonton film, berolahraga, dll.


·         Bergabung dalam suatu komunitas

Ikutilah komunitas-komunitas yang bermanfaat, komunita yang bersifat rekreatif maupun deduktif.


·         Membaca

Cara ini mungkin jarang terfikirkan oleh anda, tapi ini salah satu cara untuk menghilangkan kebosanan. Karena, kita dapat memperoleh informasi dan memperluas wawasan kita. Membaca buku, Koran, majalah, atau hanya sekedar membaca berita maupun info-info yang tersedia melalui internet. apa lagi pada saat anda membaca ditemani oleh secangkir kopi maupun teh.


·         Kongkow

Ajak kawan-kawan anda untuk nongkrong bareng/kongkow. Berdiskusi tentang kekinian, berbincang, maupun hanya sekedar bercanda gurau.

                                                                     
Tips yang ga guna ini, semoga dapat berguna untuk pembaca dan dapat menjadi inspirasi temen-temen yang lagi buntu. :)

Friday, February 21, 2014

PILIHAN



Situasi perjalanan masa dulu sampai pada masa dimana saya sudah dewasa berfikir, walau mungkin hanya otak ini saja yang beranggapan. Mata ini telah banyak melihat yang ideal menjadi tidak ideal, jiwa ini telah merasa semangat menjadi miris dan raga ini menjadi terdiam kecewa. Pola pikir telah dididik kilat untuk menjadi seperti ini, sikap yang sudah diubah mengikuti pola pikir.


Saya merasa sama, lapar!! 


Kebutuhan pun mungkin sama, sejahtera!!


Tapi mengapa harus berbelok dari apa yang telah tertata menjadi prinsip. Pripadi ini tidak tertarik untuk itu, entah belum tergiur atau terlalu bodoh. Namun saya yakin tidak akan melangkah kesana. Jangan keluhkan kondisi ini terlalu lama kawan, jadikan ini pembelajaran diri.

Ia pun pernah menulis “lebih baik dikucilkan”, dan ia pun mengalaminya.

Thursday, December 19, 2013

Salahkah Kami Melawan



Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial untuk saling mengisi kekurang satu dengan yang lainnya. Manusia diberikan akal untuk berfikir, agar dapat berfikir mana yang benar dan mana yang salah, mana yang rasional dan mana yang tidak rasional, mana yang logis dan mana yang tidak logis, mana yang manusiawi dan mana yang tidak manusiawi.
Kita  memiliki hak dan kewajiban dalam hidup, membedakan hal-hal itu kita harus berfikir, namun dari dulu sampai sekarang selalu saja ada disekeliling kita yang ingin membatasi pemikiran-pemikiran manusia; “kita harus menghormati dan mentaati yang lebih tua atau yang berkuasa”. Kita diciptakan sederajat sesama manusia, setara  dalam berfikir dan mengungkapkan pendapat. Mengapa harus feodalisme ini tetap dipelihara? Apakah kita harus terus mengikuti petua dan penguasa yang telah menindas demi kepentingan mereka? Pertanyaan ini yang harus kita jawab melalui pemikiran.
Kami bagaian dari manusia yang ingin hidup berdasarkan hak dan kewajiban, ingin menyuarakan “biasakan kebenaran bukan membenarkan kebiasaan”. Kami sudah menjalankan kewajiban, tapi mengapa dihalang-halangi saat kami meminta hak? Saat melawan dan berjuangan menuntut hak, kami selalu dihadapkan hal-hal yang mengdeskriditkan, kami disalahkan dan kami bukan pemberontak!
Salahkah kami melawan untuk menuntuk hak, salahkah kami untuk menyuarakan kebenaran? Walaupun banyak intimidasi dan ancama secara halus, kami tidak takut dan tak akan berhenti melawan penindasan. Perjuangan ini akan tetap ada meskipun perjuangan lebih panjang dari umur kita, sebab kebenaran harus terus dilantangkan.