Berbicara di depan publik, baik dalam
seminar, rapat
maupun pidato mungkin bukanlah hal yang mudah tidak semua orang
dapat berbicara dengan baik di depan umum. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik sangat dibutuhkan
karena begitu banyak informasi yang harus disampaikan kepada orang lain dan persiapan
yang merinci sampai pada mempersiapkan busana yang akan anda kenakan saat
menjadi pembicara. Berikut cara untuk menjadi pembicara handal dan tidak
membosankan ;
Bung Syahrir sedang berpidato |
1. Persiapkan materi-materi pembahasan yang
menarik namun jelas dan dapat dimengerti.
2. Ketika berbicara, fokuslah terhadap
materi pembahasan yang telah ditentukan.
3. Saat menjadi pembicara jangan
bertele-tele saat mengutarakan materi pembahasan, sebab ini akan membuat audience
merasa bingung dan bosan.
4. Jaga intonasi bicara, jangan berbicara
terlalu cepat. Jika intonasi ini terjaga, maka audience
akan mudah dipahami apa yang anda
sampaikan.
5. Buang beberapa kata kebiasaan
mengatakan, “Eee…”, “Apa itu”, atau “Anu”, sebaiknya mulai anda hilangkan saat
berbicara di muka umum.
6.
Percaya diri dan yakin apa yang ingin
anda utarakan, pikirkan, dan anda rasakan.
7. Gunakan ekspresi wajah dan juga bahasa
tubuh saat anda berbicara. Tidak lupa juga lakukan kontak mata pada peserta, Kontak mata dengan audience
adalah faktor penting yang membuat acara
berlangsung dua arah.
Pembicara
pun harus memperhatikan hal-hal yang terjadi dalam ruangan, berikut beberapa
yang wajib pembicara perhatikan ;
·
Perhatikan Lingkungan Sekitar
Jika
audience
duduk bersandar dengan memanjangkan kedua kaki ke depan, artinya mereka merasa
bosan atau tidak tertarik dengan cara penyampain anda. Bila ini terjadi, anda ajak peserta untuk
terlibat dengan materi dengan ajukan pertanyaan, atau tawarkan
apakah peserta ada yang ingin mengajukan pendapat terkait topik pembahasan.
·
Perhatikan Ekspresi Tubuh Peserta
Dari ekspresi
tubuh audience
ini kita dapat memahami kondisi seseorang pada diri kita, apakah mereka bosan?
Kagum? Bingung? Terinspirasi? Pada apa yang anda bicarakan.
·
Lemparkan lelucon segar di sela-sela presentasi
Biarkan peserta
menghalau rasa kantuk lewat tawa. Sebab, rasa kantuk bisa saja dikarenakan suhu ruangan yang dingin, atau sandaran kursi yang nyaman.
Pustaka:
Kompas
No comments:
Post a Comment