Tuesday, April 22, 2014

Menjadi Pembicara Handal dan Tidak Membosankan



Berbicara di depan publik, baik dalam seminar, rapat maupun pidato mungkin bukanlah hal yang mudah tidak semua orang dapat berbicara dengan baik di depan umum. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik sangat dibutuhkan karena begitu banyak informasi yang harus disampaikan kepada orang lain dan persiapan yang merinci sampai pada mempersiapkan busana yang akan anda kenakan saat menjadi pembicara. Berikut cara untuk menjadi pembicara handal dan tidak membosankan ;



Bung Syahrir sedang berpidato
1.  Persiapkan materi-materi pembahasan yang menarik namun jelas dan dapat dimengerti.

2.  Ketika berbicara, fokuslah terhadap materi pembahasan yang telah ditentukan.

3. Saat menjadi pembicara jangan bertele-tele saat mengutarakan materi pembahasan, sebab ini akan membuat audience merasa bingung dan bosan.

4.  Jaga intonasi bicara, jangan berbicara terlalu cepat. Jika intonasi ini terjaga, maka audience  akan mudah dipahami apa yang anda sampaikan.

5.    Buang beberapa kata kebiasaan mengatakan, “Eee…”, “Apa itu”, atau “Anu”, sebaiknya mulai anda hilangkan saat berbicara di muka umum.

6.        Percaya diri dan yakin apa yang ingin anda utarakan, pikirkan, dan anda rasakan.

7.    Gunakan ekspresi wajah dan juga bahasa tubuh saat anda berbicara. Tidak lupa juga lakukan kontak mata pada peserta, Kontak mata dengan audience  adalah faktor penting yang membuat acara berlangsung dua arah.



Pembicara pun harus memperhatikan hal-hal yang terjadi dalam ruangan, berikut beberapa yang wajib pembicara perhatikan ;

·           Perhatikan Lingkungan Sekitar

Jika audience duduk bersandar dengan memanjangkan kedua kaki ke depan, artinya mereka merasa bosan atau tidak tertarik dengan cara penyampain anda. Bila ini terjadi, anda ajak peserta untuk terlibat dengan materi dengan ajukan pertanyaan, atau tawarkan apakah peserta ada yang ingin mengajukan pendapat terkait topik pembahasan.

·           Perhatikan Ekspresi Tubuh Peserta

Dari ekspresi tubuh audience ini kita dapat memahami kondisi seseorang pada diri kita, apakah mereka bosan? Kagum? Bingung? Terinspirasi? Pada apa yang anda bicarakan.

·           Lemparkan lelucon segar di sela-sela presentasi
      Biarkan peserta menghalau rasa kantuk lewat tawa. Sebab, rasa kantuk bisa saja dikarenakan suhu ruangan yang dingin, atau sandaran kursi yang nyaman.

Pustaka:
Kompas 

No comments:

Post a Comment