Thursday, December 19, 2013

Salahkah Kami Melawan



Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial untuk saling mengisi kekurang satu dengan yang lainnya. Manusia diberikan akal untuk berfikir, agar dapat berfikir mana yang benar dan mana yang salah, mana yang rasional dan mana yang tidak rasional, mana yang logis dan mana yang tidak logis, mana yang manusiawi dan mana yang tidak manusiawi.
Kita  memiliki hak dan kewajiban dalam hidup, membedakan hal-hal itu kita harus berfikir, namun dari dulu sampai sekarang selalu saja ada disekeliling kita yang ingin membatasi pemikiran-pemikiran manusia; “kita harus menghormati dan mentaati yang lebih tua atau yang berkuasa”. Kita diciptakan sederajat sesama manusia, setara  dalam berfikir dan mengungkapkan pendapat. Mengapa harus feodalisme ini tetap dipelihara? Apakah kita harus terus mengikuti petua dan penguasa yang telah menindas demi kepentingan mereka? Pertanyaan ini yang harus kita jawab melalui pemikiran.
Kami bagaian dari manusia yang ingin hidup berdasarkan hak dan kewajiban, ingin menyuarakan “biasakan kebenaran bukan membenarkan kebiasaan”. Kami sudah menjalankan kewajiban, tapi mengapa dihalang-halangi saat kami meminta hak? Saat melawan dan berjuangan menuntut hak, kami selalu dihadapkan hal-hal yang mengdeskriditkan, kami disalahkan dan kami bukan pemberontak!
Salahkah kami melawan untuk menuntuk hak, salahkah kami untuk menyuarakan kebenaran? Walaupun banyak intimidasi dan ancama secara halus, kami tidak takut dan tak akan berhenti melawan penindasan. Perjuangan ini akan tetap ada meskipun perjuangan lebih panjang dari umur kita, sebab kebenaran harus terus dilantangkan.

No comments:

Post a Comment